Moody's: Surplus Perdagangan RI Tertinggi Sejak 2011

Moody`s menyatakan surplus perdagangan Indonesia pada 2020 menjadi yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.

Moody`s menyatakan surplus perdagangan Indonesia pada 2020 menjadi yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Kinerja ekspor Indonesia dinilai mulai pulih dan stabil setelah dihantam pandemi covid-19.

Hal ini dipaparkan melalui riset bertajuk "Indonesia Foreign Trade: Moody`s Analytics Economic View".

Surplus Indonesia sepanjang 2020 tercatat sebesar US$21,74 miliar. Sementara, sembilan tahun lalu atau 2011 lalu, surplus Indonesia sebesar US$26,06 miliar.

"Indonesia mencatat surplus perdagangan yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya pada Desember 2020. Ini menjadi surplus perdagangan tahunan terbesar dalam sembilan tahun," tulis Moody`s dalam risetnya, dikutip Senin (18/1).

Moody`s menyatakan surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2020 sebesar US$2,1 miliar. Angkanya lebih rendah dari surplus pada November 2020 yang sebesar US$2,59 miliar.

Meski surplus Desember 2020 turun dari sebelumnya, tapi nilai ekspornya naik. Tercatat, ekspor Indonesia pada Desember 2020 sebesar US$16,54 miliar, sedangkan sebelumnya sebesar US$15,26 miliar.

"Ekspor Indonesia telah pulih dengan stabil dari pandemi covid-19 dengan banyak dukungan dari mitra dagang terbesar, yakni China," tulis Moody`s.

Selain itu, peningkatan ekspor Desember 2020 juga didorong oleh sektor migas. Indonesia, kata Moody`s, mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga sawit.

"Indonesia terus mendapatkan keuntungan dari harga sawit, salah satu komoditas terpenting dan melimpah di Indonesia," jelas Moody`s.

Di sisi lain, permintaan impor dari Indonesia masih melemah. Hal ini sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir akibat berkurangnya pengeluaran rumah tangga di masa pandemi covid-19.

Tercatat, impor Indonesia pada Desember 2020 sebesar US$14,44 miliar. Angka tersebut turun 0,47 persen dibandingkan dengan Desember 2019 yang sebesar US$14,51 miliar, tetapi naik 14 persen jika dibandingkan dengan November 2020 yang sebesar US$12,66 miliar.

"Pemulihan impor terjadi bertahap pada Desember 2020," imbuh Moody`s.

Moody`s menilai sektor perdagangan Indonesia akan pulih tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah program vaksinasi covid-19.

"Program vaksinasi covid-19 memberikan secercah harapan untuk pemulihan di sektor perdagangan. Indonesia adalah satu satu negara Asia-Pasifik yang pertama mulai distribusi vaksin China, Sinovac," kata Moody`s.

Menurut Moody`s, diplomasi Indonesia dan China terkait vaksin akan mendorong kemitraan perdagangan dua negara tersebut. Dengan demikian, hal tersebut akan memperluas impor dan investasi antar Indonesia dan China.

"Karena China berjanji untuk mengimpor lebih banyak produk Indonesia untuk menyeimbangkan perdagangan antara kedua negara. Indonesia akan memperoleh keuntungan dari peningkatan ekspornya," jelas Moody`s.

[Gambas:Video CNN]



Posting Komentar

Page Links

Copyright ©