Darurat Lahan Makam Jakarta Disapu Corona
Anies Baswedan berdiri di depan layar televisi untuk memonitor setiap pasien ICU di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Seorang pasien baru saja ditutup kain putih, ketika semua alat dilepas dari tubuhnya. Ia telah jadi jenazah.
Anies menyaksikan kematian dari dekat. Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan peristiwa ini bukan fiksi, juga bukan sekadar angka statistik.
"Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian," kata Anies bercerita di akun Instragram pada Minggu (24/1).
Jakarta sempat menembus rekor kematian terkait Covid-19 pada Kamis (14/1). Saat itu 114 proses pemakaman dalam sehari tercatat dalam situs resmi Jakarta Tanggap Covid-19.
Sejak 6 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 terdapat 13.178 jenazah dimakamkan dengan protap Covid-19 di Jakarta. Sedangkan 50.676 jenazah lainnya dimakamkan di TPU secara normal pada periode itu.
Saat ini Jakarta masih bertahan di urutan ketiga kumulatif kasus kematian Covid-19 terbanyak di Indonesia. Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (25/1) menunjukkan total kematian akibat Covid-19 di Jakarta mencapai jumlah 4.031 kematian.
Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Ivan Murcahyo menyebut beberapa penyebab lahan pemakaman di ibu kota kian berkurang.
Salah satu penyebabnya, kata Ivan, taman pemakaman umum yang dikelola Pemprov DKI diperuntukkan bagi masyarakat asli Jakarta dan warga daerah lain yang meninggal di ibu kota.
Apalagi di tengah pandemi, jenazah Covid-19 dianjurkan agar disemayamkan tidak lebih dari empat jam sejak dinyatakan meninggal.
"Karena di DKI kan banyak pendatang, kemudian yang berobat di RS DKI dan meninggal Covid-19. Itu semua kan harus segera waktu penguburannya, sehingga ya dimakamkannya di DKI juga," kata Ivan.
Pendek Usia Makam
Anies menganggarkan dana Rp254 miliar untuk pengadaan tanah makam terkait pasien dengan protokol Covid-19.
TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur kemudian disulap menjadi pemakaman khusus Covid-19. Pada Maret 2020, Pemprov DKI memproyeksikan lahan seluas 1,9 hektare untuk menampung 4.600 petak liang lahat.
Pada bulan yang sama, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat juga difungsikan untuk menampung jenazah pasien Covid-19. Luas lahan 1,3 hektare disiapkan untuk 5.145 liang lahat.
Namun, kedua TPU itu berumur pendek. Per 8 November 2020, TPU Pondok Ranggon tak lagi menerima pemakaman Covid-19 muslim karena penuh. Sedangkan pemakaman non-muslim menyusul disetop pada 20 Desember 2020.
Sementara TPU Tegal Alur telah menyetop pemakaman terkait Covid-19 untuk jenazah muslim per 12 Januari lalu. Sedangkan pemakaman non-muslim per Kamis (21/1) masih tersisa 160 makam.
"Yang Kristen itu sisa sedikit, mungkin tidak sampai seminggu sudah penuh juga," kata Ketua Satuan Pelaksana (Kasatpel) TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi kepada CNNIndonesia.com.
|
Saat dikunjungi pada Rabu (20/1), TPU Tegal Alur tampak sepi dari aktivitas pemakaman Covid-19 di blok muslim. Sementara di blok non-muslim Covid-19 masih menyisakan belasan petak tersisa.
Salah seorang petugas pemakaman di sana menyebut dalam sehari itu, setidaknya mereka telah memakamkan 12 jenazah.
Menyikapi situasi tersebut, Pemprov DKI memutuskan untuk mengoperasikan TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan sejak Selasa (12/1) lalu.
TPU seluas 2.700 meter persegi ini terus ditambah kapasitas makamnya. Mulai dari 541, bertambah menjadi 556, lalu 590 liang lahat.
Pada Selasa (19/1), data per pukul 13.20 WIB memperlihatkan sebanyak 402 liang telah difungsikan, sehingga masih tersisa 154 makam. Namun per Jumat (22/1) pagi, 560 liang lahan telah terisi.
"Seharusnya sudah full ya memang. Tapi masih ada lahan dipakai dikit-dikit untuk 30 makam. Ya, hari ini sudah ditutup kemungkinan," kata Kasatpel Zona 15 TPU Srengseng Sawah Sutandyo.
Selain TPU Srengseng Sawah,Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya juga menyiapkan ribuan liang lihat khusus covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
"Prinsipnya kita akan menyiapkan kurang lebih 1.500 di tahap satu dan itu dalam waktu dekat ini sudah siap," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Saat dikunjungi pada hari yang sama, lahan seluas 8.100 meter persegi untuk TPU Rorotan itu masih dalam tahap pembangunan. Terlihat pengurukan lahan belum rampung 100 persen.
Saat dikonfirmasi ke Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, pihaknya belum dapat memastikan kapan area pemakaman itu mulai dapat digunakan. Namun Sigit mengklaim proses penyediaan lahan pemakaman itu berjalan kondusif.
"Kami bantu kaitkan komunikasi ke warga dan memastikan pelaksanaan penyiapan di lapangan berjalan lancar," kata Sigit melalui pesan singkat.
Bersambung ke halaman: "Alarm Krisis Makam Berujung Tumpang".
Posting Komentar
Posting Komentar